SEJARAH - Bulan oktober bukan hanya dikenal sebagai sejarah sumpah pemuda. Namun ada kaitannya dengan perayaan bulan Bahasa dan Sastra.
Setiap tahun, momen ini diperingati dengan berbagai acara dengan tema bahasa dan sastra yang tujuannya memaksimalkan penggunaan bahasa Indonesia.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), sejarah mencatat, pada tanggal 28 Oktober 1928 dikumandangkan Sumpah Pemuda dalam keputusan Kongres Pemuda II, di Jakarta.
Dalam momen Sumpah Pemuda, ada kesepakatan antar pemuda dari seluruh suku dan ras di Indonesia bahwa bahasa resmi yang digunakan masyarakat yakni Bahasa Indonesia yang tak akan dapat terlepas dengan sastra (kata serapan dari bahasa Sanskerta yaitu shaastra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", seperti yang tertulis dalam salah satu isi Sumpah Pemuda:
"Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia",
Karena itulah, jelas singkat, cikal bakal diperingatinya bulan Oktober juga sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Baca juga:
Sudut Pandang Militan Versi Jurnalis
|
Untukmu negeriku, jiwa ragaku, persembahkan untukmu, karena aku sudah, "Berjabatan dengan Hidup",
Hidup sudah menjabat tanganku
Memberi kabar tentang keadilan
Tinggal aku yang gemetar
Ini soal perjanjian dengan hidup
Yang tak boleh dibohongi hikmahnya.
Siapa yang tak gemetar
Berjabatan dengan keadilan
Yang menagih diwujudkan
Yang menuntut lelah jiwa tumpas raga
Kecuali aku bermartabat
Yakni: setia pada hidupku yang indah.
" Selamat Hari Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022 ke - 94".
(Cheudin: Ketua DPD. JURNALIS NASIONAL INDONESIA)