OPINI - Dalam perjalanan hidup ini, kita sering kali dihadapkan pada pilihan antara kenyamanan diri sendiri atau mengambil risiko untuk membela kebaikan dan keadilan bagi orang lain. Orang-orang yang memilih jalan terakhir, yang bersedia bertarung demi hidup dan nasib orang lain, adalah mereka yang pantas dihormati, bahkan jika itu berarti mereka harus hidup atau mati dengan terhormat.
Ungkapan ini, yang dirumuskan oleh Danial Indrakusuma pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD), menyiratkan sebuah kebenaran yang mendasar: bahwa keberanian dan pengorbanan untuk kepentingan orang lain adalah tindakan yang memperlihatkan nilai sejati dari seorang individu. Ketika seseorang memilih untuk menghadapi bahaya atau kesulitan demi melindungi hak dan kebahagiaan orang lain, itu menunjukkan keteguhan moral dan keberanian yang luar biasa.
Dalam konteks narasi pendapat, ungkapan ini mungkin digunakan untuk menyoroti pentingnya sikap altruisme dan keberanian dalam membela kebaikan. Saat kita menyaksikan individu yang rela menempatkan diri mereka dalam bahaya atau kesulitan demi kebaikan bersama, kita tidak bisa tidak menghormati mereka. Mereka adalah pahlawan sejati dalam kehidupan kita, bukan hanya karena tindakan mereka, tetapi juga karena mereka memperlihatkan kepada kita potensi luar biasa yang dimiliki manusia untuk melakukan kebaikan.
Kisah-kisah tentang orang-orang seperti ini, yang mungkin hanya sebagian kecil dari populasi, membawa inspirasi dan harapan kepada kita semua. Mereka adalah bukti bahwa di tengah-tengah dunia yang penuh dengan ketidakadilan dan kejahatan, masih ada kebaikan yang murni dan keberanian yang tak tergoyahkan. Danial Indrakusuma dan orang-orang seperti dia mengajarkan kepada kita bahwa kehidupan ini lebih dari sekadar mengejar kepentingan diri sendiri; itu tentang bagaimana kita dapat memberikan dampak positif bagi orang lain, bahkan jika itu berarti kita harus menghadapi risiko yang besar.
Baca juga:
R. Kholis Majdi: HTI Tidak Berpolitik!
|
Jadi, mari kita ambil contoh dari mereka yang telah menunjukkan jalan. Mari kita berani untuk berdiri teguh dalam membela kebenaran dan keadilan, bahkan jika itu berarti kita harus mengorbankan kenyamanan atau keselamatan pribadi kita. Karena pada akhirnya, keberanian dan pengorbanan semacam itu adalah yang membedakan antara kehidupan yang berharga dan makna yang sejati.
Mesuji, 06 Maret 2024
Udin Komarudin Jurnalis Nasional Indonesia [JNI]